oleh

Mendagri : Vaksinasi Bagi Tenaga Kesehatan Dijadwalkan Pekan Depan

Mewakili gubernur Sulteng, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Ir. B. Elim Somba, M.Sc, mengikuti vidcon tentang pelaksanaan jadwal vaksinisasi.(F-ist)

PALU, SM. Com – Dalam rangka mengecek kesiapan pelaksanaan vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan (prokes) covid-19, dalam hal ini Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan Vidcon bersama seluruh Gubernur dan para bupati/walikota se Indonesia, Selasa (5/1/2021).

Gubernur pada kesempatan itu diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Ir. B. Elim Somba, M.Sc, dan kadis kesehatan diwakili oleh dr. Jumriani Yunus.

Dan Narasumber vidcon ialah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BNPB selaku Kasatgas Covid-19 Letjen Doni Monardo.

Menkes dalam paparannya mengatakan, penduduk Indonesia yang ditarget menerima suntikan vaksin mencapai 181 juta dengan jumlah kebutuhan vaksin mencapai 426 juta dosis.

Dan untuk tahap pertama, vaksinisasi akan dilakukan kepada sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan (nakes) di 34 provinsi.

Untuk itu, Ia mendorong kepala-kepala daerah agar melakukan rekonsiliasi data guna memastikan apakah semua tenaga kesehatannnya telah terdaftar di sistem.

BACA JUGA  Humanitarian Forum Indonesia Gelar Lokakarya

Begitu juga dengan data fasilitas kesehatan di daerah agar ikut dipastikan telah terdaftar dalam aplikasi P-Care BPJS Kesehatan yang digandeng untuk monitoring vaksinasi.

Dan diinformasikan juga bahwa penyuntikan secara simbolis ke presiden akan dilaksanakan Rabu pekan depan (13/1/2021) kemudian disusul oleh para kepala daerah, sehari atau dua hari setelahnya (Kamis atau Jumat).

“Suntikan ini adalah seremonial, simbolis untuk membangkitkan keyakinan publik,” tuturnya.

Adapun vaksin yang disuntik lanjut menkes ditujukan bagi penerima kelompok usia dibawah 60 tahun. Olehnya bila kepala daerah berusia di atas 60 dapat digantikan oleh wakilnya atau pejabat terkait lain di daerah.

Di bagian lain, Kasatgas Covid-19 mengingatkan agar narasi vaksinasi jangan sampai membuat masyarakat kendor melakukan protokol kesehatan.

“Vaksinasi bukan satu-satunya cara lepas (dari Covid-19) karena masih banyak yang harus kita pelajari,” ungkapnya.

Untuk itu Ia mengimbau kepala daerah agar semaksimal mungkin menjadi contoh ketaatan protokol kesehatan bagi warganya guna memutus virus dari hulunya.

Apalagi dari hasil analisis satgas menunjukkan tren kenaikan pasien dan kematian dokter akibat Covid-19 yang signifikan.

BACA JUGA  BKKBN Pusat Apresiasi Kinerja Pemda dan BKKBN Sulteng Terhadap Upaya Penurunan Stunting

“Apabila disiplin (protokol kesehatan) semakin baik maka kasus aktif dan kematian akan semakin berkurang dan (otomatis) Kita bisa menyelematkan para dokter,” pungkasnya.

Mendagri Tito Karnavian meminta para kepala daerah agar Senin depan (11/1) sudah melaporkan data penerima suntikan simbolis dan waktu pelaksanaannya di provinsi.

Ia juga minta kepala daerah agar memasukan tokoh agama dan tokoh-tokoh publik yang berpengaruh dalam daftar penyuntikan simbolis guna menanamkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi.(Nila)

Komentar