SULTENGMEMBANGUN. COM, PALU – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (KOJK Sulteng) menilai
kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah di Awal Tahun 2024 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
Sebagaimana yang dirilis oleh OJK Sulteng pada 26 April 2024.
Perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah pada Februari 2024 tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan.
Perkembangan Sektor Perbankan
Pada posisi Februari 2024, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif secara year-on-year dengan posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp65,68 triliun (10,44 persen yoy), penyaluran kredit sebesar Rp50,30 triliun (13,24 persen yoy), dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp32,64 triliun (7,16 persen yoy).
Kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 152,87 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,78 persen.
Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, nilai aset tercatat sebesar Rp2,95 triliun (15,23 persen yoy), pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 15,65 persen yoy menjadi Rp2,66 triliun dan. penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 18,06 persen yoy menjadi Rp1,83 triliun.
Komitmen perbankan untuk terus mendorong UMKM diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM, pada Februari 2024 posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp15,95 triliun atau tumbuh 14,42 persen yoy dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 3,18 persen atau masih di bawah threshold 5 persen.
Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
Perkembangan IKNB di Sulawesi Tengah posisi Februari 2024 juga menunjukkan
kinerja positif. Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Sulawesi Tengah tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,35 triliun meningkat 13,68 persen yoy dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga di angka 2,05 persen.
Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp331,79 miliar meningkat 30,59 persen yoy dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 101.867 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,75 persen.
Sektor dana pensiun juga menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 8,05 persen yoy menjadi Rp99,91 miliar dan total investasi meningkat 8,75 persen menjadi Rp97,95 miliar.
Perkembangan Sektor Pasar Modal.
Di sektor Pasar Modal pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah juga terus meningkat, tercatat pada Februari 2024 ini terdapat 107.215 rekening investasi dengan pertumbuhan yoy mencapai 48,05 persen. Adapun untuk share terbesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 80.359 atau 74,95 persen dari keseluruhan rekening investasi di Sulawesi Tengah.
Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen
Sebagai perwujudan komitmen peningkatan literasi keuangan, OJK senantiasa melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara rutin, dimana sejak awal Tahun 2024 ini KOJK Sulteng telah melaksanakan 19 kegiatan edukasi dengan peserta kurang lebih sebanyak 1.327 orang yang terdiri dari berbagai kalangan mulai dari petani, nelayan, ibu rumah tangga, hingga pelajar.
Dari sisi layanan konsumen, Pada Maret 2024, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah menerima 207 layanan konsumen yang terdiri dari 29 layanan pengaduan, 172 pemberian informasi, dan 6 penerimaan informasi.
Dari total layanan konsumen tersebut sebanyak 106 layanan terkait perbankan, 79 layanan terkait perusahaan
pembiayaan, 8 layanan terkait asuransi, 2 layanan terkait pergadaian, 3 layanan
terkait fintech, dan 9 layanan terkait dengan lembaga jasa keuangan yang tidak berada di bawah pengaturan dan pengawasan OJK.
Selain itu, KOJK Sulteng juga melayani
permohonan Informasi Debitur melalui SLIK sebanyak 1.800 permohonan.
OJK terus mengimbau kepada masyarakat agar jangan pernah tergiur dengan tawaran pekerjaan paruh waktu, penawaran pinjaman dari pinjaman online ilegal maupun investasi yang tidak logis, selalu cek legalitas entitas yang menyampaikan penawaran dengan menghubungi langsung layanan konsumen OJK melalui telepon: 157, whatsapp: 081-157-157-157 atau email: konsumen@ojk.go.id.
OJK juga telah meluncurkan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) yang dapat diakses melalui tautan www.kontak157.ojk.go.id.
Selain memanfaatkan APPK, masyarakat
dapat terus mengikuti perkembangan sektor jasa keuangan dengan mem-follow.Instagram OJK di @ojkindonesia dan Instagram kontak 157 di @Kontak157 untuk memperoleh beragam edukasi keuangn.***
Komentar