SULTENGMEMBANGUN.COM, PALU – Berbagai upaya terus dilakukan BKKBN Sulteng dalam rangka menurunkan stunting di Sulawesi Tengah. Salah satunya meningkatkan kerjasama dengan pihak Untad khususnya dengan mahasiswa Kedokteran Untad.
Dalam kerjasama kali ini, Pihak BKKBN melalui Tim kerja 1 Akses dan Pelayanan memfasilitasi praktikum Sociotechnopreneurship dan melakukan pertemuan dengan mahasiswa Kedokteran Untad, yang dilaksanakan Rabu (24/4/2024) bertempat diruang pola kantor BKKBN Sulteng.
Selaku Ketua Tim kerja 1, Liana Dewi Taufiq menyampaikan pertemuan ini merupakan sharing terkait strategi dan inovasi BKKBN sebagai leading sektor Penangan Stunting dan Pelayanan KBKR.
Tentunya melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter dan memiliki kemampuan tambahan lainnya agar menjadi dokter plus. Dokter yang profesionalitas memiliki kompetensi dalam pengembangan diri, mampu berkomunikasi secara aktip dalam pengelolaan informasi, punya landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, pengelolaan masalah Kesehatan . Semuanya itu harus dimiliki oleh seorang dokter yang berkemampuan tambahan antara lain research dan berinovasi punya jiwa kewirausahaan.
Sementara itu, Dr. Nurekawati Lukman selaku Koordinator Satgas Stunting yang hadir pada kesempatan itu juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat menambah wawasan mahasiswa terkait program dan kegiatan apa saja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah maupun Lembaga yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya BKKBN,
” Diharapkan mahasiswa belajar dan mendengarkan secara langsung apa saja program dan kegiatan dari BKKBN yang seyogya nya berkaitan dengan Kesehatan” jelasnya.***
Komentar