SULTENGMEMBANGUN. COM, PALU – Angka prevalensi stunting di Sulteng masih cukup tinggi. Dengan posisi angka sebesar 27,2 persen dan masih diatas rata-rata nasional 22,5 persen. Tentunya ini menjadi perhatian bagi seluruh pihak terkait dan stakeholder untuk bersama-sama menurunkan angka stunting khususnya di Sulawesi Tengah.
Melalui peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dilaksanakan hari ini, Rabu 7 Agustus 2024, menjadi momentum atau waktu yang tepat untuk kita semua merealisasikan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing.
Pemerintah provinsi Sulawesi Tengah terus menggenjot pelaksanaan program pencegahan stunting. Dan itu sudah diterapkan dengan menugaskan kelompok-kelompok OPD dan para stakeholder untuk bersama-sama memerangi stunting. Pembagian tugas kelompok per wilayah masing-masing. Ini merupakan upaya nyata dalam mencegah terjadinya kelahiran bayi stunting salah satunya dengan pemberian makanan tambahan kepada kelompok remaja putri sebagai calon pengantin, kepada ibu hamil dan kepada keluarga yang punya balita stunting.
” Upaya ini merupakan jaminan agar tidak ada lagi bayi yang lahir stunting dalam mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera. Pendampingan terus dilakukan oleh Satgas stunting,” ungkap Nova yang ditemui disela kegiatan Harganas Ke 31 tahun 2024.
Disisi lain, peran PKK juga sangat mendukung dalam upaya memerangj stunting. Tentunya tim penggerak PKK sebagai Mitra terbaik pemerintah lewat pertahanan keluarga dengan program unggulannya seperti pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak.
” Melalui 10 program pokok PKK, tim penggerak PKK bekerja semaksimal mungkin dengan berbagai tantangan yang justru menjadi spirit bagi kami dalam membangun keluarga yang lebih berkualitas, tangguh dan mandiri,” ujar Ketua tim penggerak PKK yang disampaikan melalui sekretaris PKK Sulteng.*
Komentar