oleh

Pra Launching Program Patujua, Gubernur Harapkan Sinergi Lintas Sektor Dimaksimalkan

Gubernur Sulteng, H.Longki Djanggola.

PALU, SM.Com – Gubernur Sulawesi Tengah sangat mengapresiasi program integrasi Patujua, yang merupakan satu gerakan terpadu percepatan pencegahan pernikahan anak. Program Patujua diinisiasi oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah sangat didukung oleh Gubernur Sulteng.

Dan rencananya sesuai agenda yang ada, Program Patujua ini akan dilaunching pada Kamis (19/11/2020), oleh Gubernur Longki Djanggola.

Terkait rencana launching program tersebut, Gubernur Longki Djanggola sangat berharap agar semua yang terlibat dalam program Patujua ini, bisa bekerja dengan baik karena program Patujua ini diharapkan mampu mencegah pernikahan anak.

Menurut gubernur Longki, Pernikahan anak lebih banyak ruginya, selain menimbulkan perceraian juga beresiko besar terhadap kematian ibu dan bayi. Dampak lainnya, ibu melahirkan anak secara premature dan stunting (kekurangan asupan gizi) sehingga stunting meningkat dan angka kemiskinanpun bertambah.

” Pernikahan anak sangat beresiko dan
terutama bagi anak perempuan. Untuk perempuan di usia 10 sampai 14 tahun, resiko kematian saat melahirkan lima kali lebih besar, karena secara medis alat reproduksi mereka belum cukup matang untuk melakukan fungsinya,” jelas Gubernur.

BACA JUGA  Kumpul Jurnalis 2021, OJK Bersama PWI Sulteng Tour ke Kota Wisata Tentena

Disisi lainnya, angka putis sekolah juga bertambah karena dengan tingginya angka putus sekolah, mempengaruhi rendahnya tingkat Index Pembangunan Manusia (IPM).
Sehingga nyaris tak ada kesempatan kerja bagi kaum perempuan.

Dan secara psikologis dan mental, kata Gubernur, kasus perkawinan anak tidak boleh dipandang sebelah mata. Dengan usia yang belum matang, akan sering terjadi percekcokan dan tidak jarang berujung pada kekerasan, baik fisik maupun mental.

” Jadi program Patujua ini, harus betul-betul dijalankan semaksimal mungkin. Apalagi dengan keterlibatan para tokoh agama, tokoh pemuda (GenRe), tokoh perempuan dan lintas sektoral mampu mencegah terjadinya pernikahan anak,” tandas Gubernur. (NL)

Komentar