PALU – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat mengunjungi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang kesekian kalinya, dalam rangja memastikan dan percepatan pemulihan kegiatan belajar mengajar di provinsi ini, pasca bencana.
“Pemerintah ingin kebangkitan anak-anak Sulteng dapat menjadi lebih hebat, terutama untuk pemulihan kegiatan pembelajaran di sekolah,” ungkap Mendikbud saat Apel pagi “Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat”, di halaman kantor Gubernur Sulawesi Tengah, saat kunjungannya ke Sulteng, pekan lalu.
Lanjut menteri, kebangkitan Sulteng lebih cepat khususnya untuk pemulihan kegiatan pembelajaran di sekolah. Komitmen ini didukung oleh berbagai pihak.
Pemulihan proses belajar mengajar di sekolah, tidak terlepas dari peran guru. Namun, tak sedikit guru juga mengalami dampak bencana. Sebagai upaya untuk meringankan beban guru, khususnya yang terkena dampak bencana, Kemendikbud menyiapkan tunjangan khusus sebesar Rp 76,2 miliyar untuk 15.080 guru di empat kabupaten, yakni Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. Tunjangan khusus tersebut, Mendikbud menyerahkan secara simbolis buku tabungan kepada 200 guru saat Apel Pagi “Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat”.
“Para guru saya harap tidak patah semangat dalam menjalankan tugas mengajar dan mendidik siswa. Saya yakin para guru di Sulteng mampu memompa semangat murid-muridnya untuk belajar dan melompat lebih tinggi menggapai cita-cita,” kata Mendikbud.
Selain itu, juga pada pemberian bantuan kali ini, Kemendikbud menyerahkan bantuan alat-alat sekolah (School Kit) 40.000 paket, yang terdiri dari tas, seragam sekolah, dan alat tulis. Pendistribusian alat sekolah tersebut akan dibagikan sesuai dengan jenjang pendidikan (SD, SMP. SMA. SMK, dan SLB). Kemendikbud juga telah mengupayakan pembangunan kelas darurat di 200 titik yang dapat menampung 400 ruang kelas. Pembangunan kelas darurat juga diupayakan oleh UNICEF dengan memberikan 450 tenda.
Selanjutnya, Kemendikbud mengirimkan bantuan perangkat pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 50 titik di empat kabupaten tersebut. Masing-masing titik mendapatkan empat perangkat yang didalamnya terdapat televisi LED, speaker, hard disk eksternal, dan komputer. Perangkat lunak dan materi pembelajaran luring telah dibenamkan di dalam komputer yang diberikan.
Untuk jenjang PAUD dan Pendidikan Masyarakat (nonformal dan informal) menyiapkan bantuan terdiri dari bahan dan alat pembelajaran tenda kapasitas 15 orang, tenda kapasitas 60 orang, alat permainan edukasi, pengeras suara, generator set, pengadaan komputer, dan kendaraan roda dua lapangan untuk Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Provinsi Sulteng. Pada jenjang pendidikan Nonformal dan Informal juga memberikan bantuan rehab ringan dan bantuan fasilitas belajar untuk lembaga PAUD dan Pendidikan Masyarakat.
Sedangkan untuk bantuan kebudayaan, Kemendikbud menyiapkan berbagai kegiatan, yakni Nusantara Art Festival, Permainan Trandisional, Penguatan Pendidikan Karakter melalui Media Inspiratif, Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Sejarah, Pemugaran Cagar Budaya. Selanjutnya, Penguatan Karakter Peserta Didik, Penyelamatan Koleksi Museum di Palu, serta Sosialisasi, Bioling, dan kerja sama antar instansi.
Hal menarik disajikan Kemendikbud dengan mengadakan acara nonton bareng bersama para korban bencana pasca gempa, dan relawan Sulteng Bangkit. Melalui Pusat Pengambangan Perfilman melakukan pemutaran film bioskop keliling (Bioling), di Desa Salua, Kecamatan Kulawai, Palu; Lapanhan Gawalise, Palu; dan Pengungsian Balaroa, Palu.(Nila)
Komentar