Pemkab dan Polres Sigi Bersinergi dalam Menjaga Keutuhan NKRI
SULTENGMEMBANGUN.COM, SIGI – Lima orang pemuda hijrah dari desa Ranteleda Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi secara resmi menyampaikan Deklarasi/pernyataan sikap kembali menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu disampaikan tepat pada perayaan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Sabtu tanggal 20 Mei 2023,
sekitar pukul 16.00 Wita bertempat di Kantor Balai Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Provinsi Sulawesi Tengah.
Pernyataan sikap tersebut merupakan bentuk Deklarasi Penolakan terhadap Paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi yang disampaikan oleh Eks Pemuda Hijrah Palolo didampingi aparat pemerintah Desa Ranteleda, Para tokoh masyarakat serta warga Desa Ranteleda.
Hadir pada kegiatan tersebut, Bupati Sigi diwakili oleh Wakil Bupati Sigi Dr. Samuel Yansen Pongi, S.E.,M.Si, Katim 1 Kontra Radikal Ditcegah Densus 88 AT, AKBP Huntoro Wisnoe, S.Pd, Kepala BIN Daerah Kabupaten Sigi Letkol Muhlis, Kapolres Sigi AKBP Reja A. Simanjuntak, S.H.,S.I.K.,M.H, Ketua DPRD Kab. Sigi diwakili Anggota Komisi II DPRD Kab. Sigi Dini Dewi Mariaty, S.Farm, Kasatintelkam Polres Sigi AKP Musa, S.Sos.,M.M, Kasatbinmas Polres Sigi Iptu Ashari Lumuan, Kabid Kemasyarakatan Kesbangpol Kab. Sigi, Mikel, Kapolsek Palolo AKP Hariyadi, Camat Palolo Herman, S.Sos, Danramil Palolo, Lettu Inf. Sutarmin, Kepala Desa Ranteleda, Idrus
m. Ketua Lembaga Adat Desa Ranteleda, Purn. Polri Mursani Djiloy, Tokoh adat Desa Ranteleda, Rudin Tanampu, S.Pd.beserta lima orang pemuda hijrah dari Kecamatan Palolo yakni Eks Ketua Pemuda Hijrah Palolo, Eki Zikrullah, Eks Sekertaris Pemuda Hijrah Palolo, Moh. Fadil, Eks bendahara Pemuda Hijrah Palolo, Moh. Fandi, Eks anggota Pemuda Hijrah Palolo, Mahmud. Eks anggota Pemuda Hijrah Palolo, Abdul Samad dan sejumlah media.
Sebelumnya, Tokoh Adat Desa Ranteleda, Rudin Tanampu, S.Pd. menyampaikan apresiasinya dan terima kasih dari Pemerintah Desa dan warga Desa Ranteleda kepada unsur pimpinan daerah Kabupaten Sigi, TNI dan Polri dalam melakukan upaya pencegahan paham Radikalisme, terorisme dan Intoleransi hingga terlaksananya kegiatan pada hari ini.
” Mewakili Pemerintah dan masyarakat, kami menyatakan sikap dengan tegas bahwa apa yang diklaim oleh AF yang mengatakan Pemuda Hijrah Palolo merupakan bagian dari Jemaah Islamiyah adalah tidak benar bahkan pemuda hijrah
Palolo yang dimaksud lima orang ini justru membuat deklarasi dan menyatakan diri masuk menjadi bagian dari NKRI,” ujar Rudin Tanampu.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Sigi AKBP Reja A. Simanjuntak, S.H.,S.I.K.,M.H, menyampaikan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kembalinya lima orang pemuda hijrah asal Desa Ranteleda Kecamatan Palolo beserta para tokoh adatnya yang resmi menolak masuknya penyebaran paham radikal dan intoleransi. “Inilah yang sangat kita harapkan bersama dalam menyikapi keberagaman ras suku dan agama dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Kapolres Sigi AKBP Reja A. Simanjuntak sembari menyampaikan
terima kasih kepada semua elemen yang sudah berperan dalam menjaga persatuan serta menyatakan setia pada NKRI dan berharap kedepan silaturahmi seperti ini dapat terus dijalin bukan hanya dalam kegiatan sekarang ini.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sigi Dr. Samuel Yansen Pongi, S.E.,M.Si menyampaikan apresiasinya kepada Densus dan Polres Sigi, Pemdes Ranteleda, para tokoh serta masyarakat yang tetap menyatakan sikap setia terhadap NKRI.atas dilaksanakannya kegiatan deklarasi kebangsaan hari ini.
Ditengah keberagaman suku dan agama di Desa Ranteleda yang terjalin dengan baik, Deklarasi ini nantinya diharapkan dapat mengakar sampai ke seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kab. Sigi dimana eks pemuda hijrah dapat menjadi contoh yang baik telah Kembali dan setia terhadap NKRI
” Pemda Sigi sangat mendukung kegiatan ini dan membuka ruang diskusi untuk kegiatan-kegiatan pengembangan masyarakat. Makanya diharapkan adanya saran dan masukan terhadap pemerintah daerah untuk meningkatkan pengabdian dalam rangka memajukan daerah kita bersama,” ujar Wabup Sigi, Dr.Samuel Yansen Pongi.
Kegiatan dilanjut dengan pembacaan Ikrar Deklarasi kebangsaan oleh Pemuda Desa Ranteleda (Eks Pemuda Hijrah Palolo).
*Kami Eks Pemuda Hijrah Kec. Palolo, menyatakan sikap menolak penyebaran paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi. Tetap setia kepada NKRI, dan senantiasa mendukung segala upaya kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban Serta akan menghidupkan kegiatan Risma Masjid Ar Rahman menjadi syiar agama. NKRI HARGA MATI,” ucap kelima eks pemuda Desa Ranteleda.
Dilanjut dengan penyampaian deklarasi oleh para tokoh Desa Ranteleda dan eks Pemuda Hijrah Palolo dengan isi deklarasi ” Kami pemerintah Desa Ranteleda Kec. Palolo, para tokoh dan eks Pemuda Hijrah Palolo. Menyatakan sikap menolak penyebaran paham radikalisme, terorisme dan intoleransi di wilayah Kec. Palolo, tetap setia kepada NKRI dan mendukung segala upaya Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban. NKRI HARGA MATI.
Bupati Sigi, Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si yang baru saja tiba ditempat kegiatan perjalanan dari Kulawi menuturkan jika pencegahan radikalisme dan terorisme, sangat penting dilakukan pendekatan soft atau lunak dengan berbagai program peningkatan kapasitas dan pembinaan masyarakat, serta pemberdayaan
“Dengan membangun sinergi multi pihak agar program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pencegahan radikalisme efektif dalam implementasinya,” ujar Bupati Sigi.
Lanjut Irwan mengatakan Pemkab Sigi juga kini mengutarakan program pencegahan radikalisme dan terorisme dalam pembangunan daerah melalui program “Sigi Religi” sebagai upaya pemberdayaan umat beragama melalui pendekatan agama. Sehingga pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap Program “Sigi Religi” yang meliputi ‘Sigi Berzikir’ untuk Muslim dan ‘Sigi Beribadah’ untuk non Muslim. Salah satu tujuan program ini untuk meningkatkan kerukunan umat beragama, serta meningkatkan kapasitas umat beragama,” ujarnya.
Selain itu Kepala Polres Kabupaten Sigi, AKBP Reja A. Simanjutak, SH, SIK, MH mengatakan, pihaknya juga tengah menggencarkan upaya pencegahan paham radikalisme menggunakan pendekatan persuasive. Pencegahan itu perlu dilakukan dari semua elemen bukan hanya kepada pihak Polri, TNI, pemerintah kabupaten Sigi tapi semua elemen masyarakat agar pencegahan yang tengah digalakkan berjalan dengan lancar
“ Kami selalu memberikan penguatan kepada warga supaya tidak mudah terpengaruh dengan isu yang sengaja dihembuskan oleh orang atau sekelompok tertentu untuk merusak nilai – nilai toleransi umat beragama,” ujar Kapolres Sigi
Begitu halnya yang disampaikan salah satu anggota Densus 88, saat dimintai keterangannya usai deklarasi mengatakan jika pemuda hijrah ke NKRI itu bakal diberikan pembinaan dengan telah bekerjasama dengan Depag Sigi, memberikan peluang untuk masuk ke dalam Remaja masjid (Risma) sehingga terhindar dari paham radikalisme pengawasan dari kemenag dan dari Densus hanya bisa mensupport dan selanjutnya akan diberikan sosialisasi atau penggembelengan tentang wawasan kebangsaan.
Informasi yang dihimpun media Sulteng membangun com. sesuai hasil pemetaan dari pihak kepolisian (Densus 88 AT Mabes Polri) bahwa jumlah pemuda hijrah ini sebanyak 30 orang namun 7 orang ini perwakilan. dari mereka yang terdiri dari pengurus inti ketua ,sekretaris dan bendahara (*)
Komentar