oleh

Komitmen Berantas Aktivitas Keuangan Ilegal, Satgas PASTI Mantapkan Koordinasi

SULTENGMEMBANGUN.COM, Jakarta- Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas
PASTI) menggelar pertemuan koordinasi untuk memperkuat sinergi pelaksanaan
pemberantasan investasi ilegal, pinjaman online ilegal dan berbagai aktifitas keuangan ilegal lainnya guna semakin melindungi masyarakat.

Pertemuan yang digelar secara hybrid di Jakarta, Kamis dihadiri oleh perwakilan 16 anggota Satgas yaitu OJK, Bank Indonesia, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Informasi, Kementerian Sosial, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Lembaga, Kepolisian Negara RI, Kejaksaan RI, Badan Intelijen Negara dan Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Selain itu, kegiatan juga dihadiri oleh anggota Dewan Pembina dan anggota Tim
Pelaksana Satgas PASTI serta perwakilan dari 45 Satgas di daerah yang meliputi 31 tingkat provinsi, 7 tingkat kota, dan 7 tingkat kabupaten.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan
Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi saat membuka acara itu
mengatakan sinergitas kerja sama dan kolaborasi antara kementerian dan lembaga harus semakin ditingkatkan untuk mendukung terwujudnya upaya pemberantasan aktivitas keuangan ilegal yang menyeluruh dalam kerangka pelindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri tentu saja harus ada dukungan dari Kepolisian,
Kejaksaan, PPATK dan juga aparat penegak hukum lainnya serta kerjasama dengan
kementerian dan lembaga untuk sama-sama kita meningkatkan kerja ini. Sekarang
kita terus tingkatkan upaya penindakan misalnya kita tidak hanya menutup aplikasi tetapi juga menutup nomor rekening dan kita tutup nomor telepon terduga pelakunya,”’ kata Friderica.

BACA JUGA  Disela Hujan Deras, Hadianto Tetap Temui Warga di Pengawu

Ketua Satgas PASTI Sarjito mengatakan pertemuan ini diharapkan bisa semakin
memperkuat dan mengefektifkan tugas Satgas bukan saja untuk memberantas
aktifitas keuangan ilegal tetapi juga untuk melakukan pencegahan, penanganan kasus dan upaya pengembalian aset korban”Diperlukan terobosan untuk mempercepat penanganan kasus untuk mencegah bertambahnya kerugian masyarakat. Untuk itu, kami sudah melakukan pemblokiran nomer-nomer rekening yang diduga terlibat pinjol ilegal dan investasi ilegal,” katanya.
Sarjito juga menyoroti masih maraknya iklan-iklan penawaran pinjol ilegal dan
investasi ilegal yang beredar dan berpotensi menjerumuskan masyarakat.

Pertemuan koordinasi Satgas PASTI juga membahas isu strategis yang meliputi:
1. Pemblokiran rekening, pembukaan rahasia bank, penangkapan, dan penahanan oknum penipuan,
2. Penelusuran dan penyitaan aset oknum penipuan serta pencekalan sebagai
upaya untuk mengembalikan kerugian masyarakat,
3. Penguatan koordinasi dalam upaya pengawasan dan pencegahan perizinan dari
entitas ilegal, dan
4. Strategi sosialisasi dan edukasi masif dan efektif kepada masyarakat.
Keberadaan Satgas PASTI ditegaskan dalam UU Pengembangan dan Penguatan Sektor
Keuangan (P2SK) yang mengamanatkan bahwa OJK bersama otoritas, kementerian,
dan lembaga terkait membentuk satuan tugas untuk penanganan kegiatan usaha
tanpa izin di sektor keuangan.

BACA JUGA  Kampung Nelayan Bangkit Setelah Disapu Tsunami

Sejak tahun 2017 Satgas telah menghentikan 7.502 entitas keuangan ilegal. Pada 2023 hingga akhir Oktober Satgas telah memblokir 18 entitas investasi ilegal dan 1.623 entitas pinjaman online ilegal. Di bulan Oktober 2023, Satgas menerima 338 pengaduan terkait investasi ilegal dan 8.991 pengaduan terkait pinjol Ilegal.
Selain itu, Satgas pada Oktober juga telah melakukan pemblokiran 47 rekening bank,pemblokiran 53 nomor telepon dan pemblokiran 309 nomer WA terduga pelaku pinjol ilegal.***

Komentar