oleh

Refleksi Akhir Tahun : Kinerja BNN Provinsi Sulawesi Tengah selama 2024

Kepala BNNP Sulteng, Brigjen Pol Ferdinan Maksi Pasule,S.I.K saat melakukan press release terkait kinerja BNN Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2024.(F-dok.ist)

SULTENGMEMBANGUN.COM, PALU- Dalam upayanya memerangi narkoba dan menciptakan Sulawesi Tengah bersinar – bersih dari narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah, melalui upaya pemberantasan telah melakukan berbagai ungkap kasus narkotika.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Ferdinand Maksi Pasule, S.I.K menyampaikan kinerja BNNP Sulteng perJanuari – Desember 2024.

Disebutkan dalam relesnya, Selama Januari – Desember 2024, Jumlah Laporan Kasus Narkotika (LKN) yaitu sebanyak 27 LKN yang melibatkan 41 orang tersangka yang dari 38 orang laki-laki dam 3 perempuan. Barang bukti yang telah disita oleh BNNP Sulawesi Tengah adalah Shabu sebanyak 2.425,24 gram dan Ganja 2.204,4 gram dengan jumlah uang tunai Rp. 43.900.000,-

“Langkah pemberantasan tidak akan menghasilkan dampak yang signifikan jika tidak diimbangi dengan upaya pengurangan permintaan narkoba melalui langkah pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi. Dan terpenting adalah peran masyarakat dalam upaya pemberantasan, peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika,” ujar Brigjen Pol Ferdinan Masi, pada press release di penghujung per tanggal 31 Desember 2024, di Ruang Rapat kantor sementara BNN Provinsi Sulteng.

Selain itu, dalam upaya pencegahan, BNNP Sulteng terus melakukan Informasi dan Edukasi berupa tatap muka secara langsung maupun daring, melalui media cetak dan media elektronik.

Informasi dan edukasi berupaya sosialisasi bahaya narkoba ke berbagai lapisan masyarakat mulai dari Intansi Pemerintah, Instansi Swasta, Kelompok Organisasi Masyarakat, Instansi Pendidikan dan Perguruan tinggi, serta kelompok-kelompok masyarakat berjumlah 140 orang. Melibatkan 5 radio dan 1 media cetak untuk menyebarkan informasi P4GN.

Program pencegahan BNNP Sulteng di tahun 2024 yang menjadi prioritas nasional adalah Pelatihan Soft Skill bagi Guru Siswa SMA Sederajat dan Pelatihan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba yang bertujuan membentuk imunitas para siswa dan guru serta lingkup keluarga dalam upaya pencegahan narkoba.

” Program ini dilaksanakan di Desa Kabobona dan Desa Kotarindau, Kabupaten Sigi. Pelatihan Soft Skill bagi Guru SMA Sederajat melibatkan 20 Guru dari sekolah di Kabupaten Sigi. Untuk program pelatihan ketahanan keluarga terdapat 10 keluarga yang dilatih. 10 keluarga terdiri dari 10 anak dan 10 orangtua yaitu ayah/ibu dari anak-anaknya,”jelasnya.

Selain pencegahan, BNNP Sulteng terus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan serta aktif mencegah penyalahgunaan narkoba melalui pelatihan pengembangan kapasitas agar mampu menjadi penggiat-penggiat yang aktif di lingkungannya dalam mencegah peredaran gelap narkoba.

Di Tahun anggaran 2024, Instansi pemerintah yang mendapatkan pengembangan kapasitas adalah Instansi yang berada di wilayah Kabupaten Sigi. Terdapat 16 Instansi Desa Kabobona, Desa Tinggede Desa Kotarindau, Kantor Kecamatan Dolo dan Marawola, Puskesmas Dolo dan Tinggede, berjumlah 30 orang.

Untuk Instansi Pendidikan yang mendapatkan peningkatan kapasitas sebanyak 12 Instansi Pendidikan yang terdiri dari Dinas pendidikan Kab Sigi, SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMA 4, SMA Sukma Bangsa, SMK 1, SMK PGRI Marawola, SMP 1, SMP 4, SMP 12, MTs Kalukubula yang berjumlah total 30 orang.

Program pemberdayaan alternatif juga dilakukan pada wilayah rawan penyalahgunaan narkoba. Pada tahun 2024, wilayah yang mendapatkan intervensi adalah Desa Tinggede, Kabupaten Sigi. Program pemberdayaan menyasar pada 15 orang di wilayah tersebut dengan diberikannya 1 kali pelatihan life-skil yaitu pembuatan sablon.

Dalam rangka upaya penyelamatan para penyalahguna dari jeratan narkoba, BNNP Sulteng terus melakukan upaya rehabilitasi. Di tahun 2024, upaya rehabilitasi yang menjadi program prioritas nasional adalah terbentuknya Intervensi Berbasis Masyarakat atau IBM. BNNP Sulteng membentuk IBM di Desa Kabobona dan Desa Kotarindau, Kabupaten Sigi.

Upaya rehabilitasi ini ditujukan bagi korban penyalahguna dengan status ringan. Tim yang melakukan rehabilitasi disebut sebagai agen perubahan. Selama tahun 2024, mereka telah berhasil melakukan pemulihan sebanyak 20 orang dari target 20 orang.

Selain melalui upaya IBM, BNNP Sulteng melalui klinik mosipakabelo tetap memberikan rehabilitasi rawat jalan. Selama tahun 2023. Jumlah klien yang telah menjalani rehabilitasi adalah 132 orang dari target 105 orang dan jumlah klien yang telah menjalani pasca rehabilitasi adalah sebanyak 23 orang dari target 20 orang.

Untuk mendukung berbagai upaya BNNP Sulawesi Tengah dalam mewujudkan Indonesia, secara internal bagian umum BNNP Sulawesi Tengah melakukan upaya dukungan dengan menyediakan manajemen kepegawaian yang optimal melalui pelatihan peningkatan kapasitas pegawai dan pelatihan menembak.

Bagian umum juga memastikan seluruh pegawai menjalankan tugasnya dengan berintegritas dan bertanggungjawab sesuai kaidah akuntabilitas program dan keuangan.

Untuk menguatkan perlawanan terhadap narkoba, BNNP Sulawesi Tengah terus membangun sinergi dengan seluruh pihak di Sulawesi Tengah. Sinergi itu berupa kerja sama antara BNNP Sulteng dengan Organisasi Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat dan Pihak Swasta. Berbagai perjanjian kerja sama dan program pencegahan/pemberdayaan masyarakat telah dilaksanakan.

“Sejauh ini, hasilnya terus positif dimana kedua belah pihak terus saling mendukung upaya pencegahan melalui sosialisasi dan tes urin.
Demikian press rilis ini kami sampaikan. BNNP Sulawesi Tengah terus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta perang melawan narkoba guna mewujudkan Indonesia Bersinar.(***)

Komentar