oleh

Kinerja BNN Kota Palu di Tahun 2024, Rata-rata Melampaui Target

Press release BNN Kota Palu, Selasa 24 Desember 2024.(F-dok.ist)

SULTENGMEMBANGUN.COM, PALU – Di penghujung tahun 2024, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu menggelar press release terkait Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Program pencegahan dan pemberantasan narkoba ini menjadi program prioritas ke 6 dan menjadi salah satu isu strategis dalam Misi ASTA CITA ke 7 di agenda pembangunan Nasional Pemerintahan Presiden Prabowo. Karena masalah narkoba merupakan salah satu ancaman serius bagi masa depan Bangsa Indonesia dalam upaya mewujudkan visi Indonesia emas tahun 2045.

Melalui Kemenkopolkam telah terbentuk Desk Pemberantasan narkoba sebagai langkah untuk mengakselerasi kan penanganan narkoba pada instansi pemerintah.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu, AKBP Qori Wicaksono,S.I.K mengatakan bahwa BNN Kota Palu pada 2024 telah melaksanakan berbagai program penanganan masalah narkoba baik dibidang pencegahan dan pemberdayaan, rehabilitasi penyalahguna narkoba, penguatan hukum dan kerjasama pada pemberantasan sindikat narkoba.

Khusus dibidang Pemberantasan seluruh tugas Lidik Sidik diserahkan ke BNN Provinsi Sulawesi Tengah. Namun bila ada masyarakat yang melapor ke BNN Kota Palu terkait penyalahgunaan narkotika tetap ditangani sesuai prosedur hukum yang berlaku, jelasnya.

” Tim pemberantasan BNN Kota Palu diberikan target 20 Assessment namun yang dilakukan ada 29 assessment terhadap penyalahgunaan narkotika 14 orang dilanjutkan ke proses hukum dan 15 orang dilanjutkan menjalani proses rehabilitas,” ungkapnya.

Dalam kaitannya dengan penyalahgunaan narkoba, assessment ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keterlibatan seseorang dalam penyalahgunaan narkoba dan memberikan rekomendasi tindaklanjuti yang tepat.

” Tim assessment terpadu terdiri dari BNN, Kejaksaan, Kepolisian, Psikolog dan dokter,” sebutnya.

Pada bidang rehabilitasi, di tahun 2024 BNN Kota Palu diberi target untuk rawat jalan sebanyak 50 orang namun yang terealisasi ada 63 orang. Sedangkan untuk rawat inap penyalahgunaan narkotika ada 6 orang yang dirujuk ke Balai Rehabilitasi milik BNN, 11 orang direhabilitasi di tempat milik mitra BNN dan 2 orang direhabilitasi di rumah sakit.

“Di bidang rehabilitasi menargetkan 15 orang untuk pasvarehabilitasi/rehabilitasi berkelanjutan, realisasinya ada 21 orang, jadi jumlahnya melampaui target,” ungkap Kepala BNN Kota Palu.

Pada SKHPN atau Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN), BNN Kota Palu melalui bidang rehabilitasi menargetkan 500 orang akan tetapi realisasinya sampai saat ini ada 343 orang.

“Ini merupakan SKHPN reguler yang memiliki standar pembiayaan PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) sejumlah Rp290.000 sedangkan untuk SKHPN Rp0 (Gratis). BNN Kota Palu Menargetkan 50 orang akan tetapi dalam realisasinya terdapat 7 orang yang menggunakan kuota tersebut dengan syarat dan ketentuan berlaku,” paparnya di acara press release, pada 24/12/2024 di Kantor Sementara BNN Kota Palu.

Selain itu, pada 2024 ini BNN Kota Palu memfokuskan kegiatannya pada 2 kelurahan yaitu Kelurahan Mamboro Barat dan Kelurahan Taipa yaitu kegiatan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dengan target 15 orang tetapi yang terealisasi ada 21 orang yang terbagi di 2 kelurahan.

Sementara di bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), kegiatan DIPA terlaksana 100 persen yakni program prioritas nasional yang fokus pada program remaja teman sebaya dan ketahanan keluarga Anto narkoba yang melibatkan 10 orang remaja di tingkat SMP dari 5 sekolah pada Kelurahan bersinar (Bersih dari Narkoba).

“Selain siswa siswinya, guru juga diberikan pelatihan untuk mengetahui siswa siswi yang terindikasi menyalahgunakan narkotika,jelasnya.

Selain kegiatan DIPA, Bidang P2M juga ada kegiatan non DIPA sebanyak
131 kegiatan diantaranya 97 sosialisasi dilingkup pendidikan, pemerintah, Swasta dan Masyarakat, sebanyak 16 kali menghadiri kegiatan dan 1451 orang yang melakukan tes urine di 18 tempat yang berbeda.

Disektor pendidikan dari 5 sekolah yang dilakukan screening dan tes urine terdapat 33 siswa positif MDMA (EKSTASI) dan 22 siswa serta 1 orang guru positif MET/AMP (Shabu). Dan ada 74 siswa mengaku pernah menghisap lem Fox dan 39 siswa mengaku pernah merokok dengan tembakau GORILA.

Untuk tes urine dan razia malam, BNN Kota Palu pernah melakukannya di Kelurahan Mamboro Barat dan ditemukan ada 6 orang positif AMP/MET yang menggunakan jenis Shabu dan pada perusahaan/pihak swasta, ada 33 orang karyawan positif MET/AMP dan 1 orang positif dan 1 orang positif BZO di 6 perusahaan yang ada di Palu.

Pada November 2024, melalui dinas pendidikan kota palu ada kegiatan pelatihan, penguatan Satgas SMP se- KOTA PALU total 347 siswa dan 347 guru menjadi perpanjangan tangan BNN dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika yang diharap dapat menggabungkan program Kota Palu dan Sekolah Bersih dari Narkoba (BERSINAR).****

Komentar