oleh

Evaluasi Kinerja BNN Provinsi Sulteng Selama 2022

Tampak Kepala BNN Provinsi Sulteng menunjukkan barang bukti hasil tangkapan tim berantas beberapa hari lalu di wilayah Kota Palu.(F-ist)

SULTENGMEMBANGUN.COM, PALU – Perang terhadap narkoba adalah jargon BNN RI. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesa yang juga menjadi tugas utama Badan Narkotika Nasional.
BNN Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam upayanya memerangi narkoba dan menciptakan Sulawesi Tengah bersinar – bersih dari narkoba, BNN Provinsi Sulawesi Tengah, melalui upaya pemberantasan telah melakukan berbagai upaya diantaranya pengungkapan kasus narkotika sejak periode Januari – Desember 2022.

Melalui kegiatan press reles dipenghujung tahun, Kepala Badan Narkotika Nasional
Provinsi Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi H. Monang Situmorang, S.H., M.Si. menyampaikan kinerja BNNP Sulteng terutama pada pengungkapan kasus selama tahun 2022 telah dilaksanakan sebanyak 48 LKN dengan 70 berkas tersangka yang melibatkan 70 orang tersangka. Barang bukti yang telah disita oleh BNNP Sulawesi Tengah adalah Shabu sebanyak 1.761,489 gram dan Ganja 2.010 gram dengan jumlah uang tunai Rp. 140.019.000,-

Dikatakan, Pada upaya pemberantasan tidak akan menghasilkan dampak yang signifikan jika tidak diimbangi dengan upaya pengurangan permintaan narkoba melalui langkah pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi.

Sementara untuk upaya pencegahan, BNNP Sulteng terus melakukan Informasi dan Edukasi berupa tatap muka secara langsung maupun daring, melalui media cetak dan media elektronik. Informasi dan edukasi berupaya sosialisasi bahaya narkoba ke berbagai lapisan masyarakat mulai dari Intansi Pemerintah, Instansi Swasta, Kelompok Organisasi Masyarakat, Instansi Pendidikan dan Perguruan tinggi, serta kelompok-kelompok masyarakat. Sejauh ini, sejak Januari – Desember 2021,

BNNP Sulteng telah melakukan diseminasi informasi hingga 1.383.991 orang yang tersebar melalui tatap muka langsung dan daring, serta media cetak dan elektronik (termasuk media sosial).

” Program pencegahan BNNP Sulteng di tahun 2022 yang menjadi prioritas nasional adalah Pelatihan Soft Skill bagi Siswa SMA Sederajat dan Pelatihan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba yang bertujuan membentuk imunitas para siswa dan guru serta lingkup keluarga dalam upaya pencegahan narkoba,” ungkap Monang Situmorang, Jumat (30/12/2022).

Program ini, kata Situmorang, telah dilaksanakan di Desa Ngatabaru & Mpanau Kabupaten Sigi. Pelatihan Soft Skill bagi SMA Sederajat yang melibatkan 20 guru dari sekolah di Kabupaten Sigi.

Untuk program pelatihan ketahanan keluarga terdapat 10 keluarga yang dilatih. 10 keluarga terdiri dari 10 anak dan 10 orangtua yaitu ayah/ibu dari anak-anaknya. Program ini dilaksanakan di Desa Mpanau dan Desa Ngatabaru, Kabupaten Sigi.

Selain upaya pencegahan, BNNP Sulteng terus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan serta aktif mencegah penyalahgunaan narkoba melalui pelatihan pengembangan kapasitas agar mampu menjadi penggiat-penggiat yang aktif dilingkungannya dalam mencegah peredaran gelap narkoba.

Di Tahun anggaran 2022, Instansi pemerintah yang mendapatkan pengembangan kapasitas adalah Instansi yang berada di wilayah ibu kota Provinsi. Terdapat 4 Instansi : DP2KB Kota Palu, DP2KB Provinsi Sulawesi Tengah, BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, DP3A Provinsi Sulawesi Tengah yang berjumlah 28 orang.

Sementara Untuk 2 Lingkungan Masyarakat yang mendapatkan peningkatan kapasitas adalah Desa Mpanau dan Desa Ngata Baru yang berjumlah total 30 orang.

Program pemberdayaan alternatif juga dilakukan pada wilayah rawan penyalahgunaan narkoba.

Pada tahun 2022, wilayah yang mendapatkan intervensi adalah Kelurahan Tatura Utara, Kota Palu. Program pemberdayaan menyasar pada 15 orang di wilayah tersebut dengan diberikannya 1 kali pelatihan life-skil yaitu pembuatan Box dari baja ringan.

Dalam rangka upaya penyelamatan para penyalahguna dari jeratan narkoba, BNNP Sulteng terus melakukan upaya rehabilitasi. Di tahun 2022, upaya rehabilitasi yang menjadi program prioritas nasional adalah terbentuknya Intervensi Berbasis Masyarakat atau IBM. BNNP Sulteng membentuk IBM di desa Mpanau dan Ngatabaru. Upaya rehabilitasi ini ditujukan bagi korban penyalahguna dengan status ringan. Tim yang melakukan rehabilitasi disebut sebagai agen perubahan. Selama tahun 2022, mereka telah berhasil melakukan pemulihan sebanyak 34 orang dari target 20 orang, dan rawat Inap yang dikirim ke Balai Rehabilitasi sebanyak 42 orang.
Selain melalui upaya IBM, BNNP Sulteng melalui klinik mosipakabelo tetap memberikan rehabilitasu rawat jalan selama tahun 2022. Jumlah klien yang telah menjalani rehabilitasi adalah 236 orang dari target 106 orang. Selain itu, untuk membantu proses rehabilitasi yang terstandar, BNNP Se Sulawesi Tengah telah menyelesaikan sertifikasi kepada 18 orang konselor adiksi.

Untuk mendukung berbagai upaya BNNP Sulawesi Tengah dalam menjalankan tugasnya War On Drugs, bagian umum BNNP Sulawesi Tengah melakukan upaya dukungan dengan menyediakan manajemen kepegawaian yang optimal melalui pelatihan peningkatan kapasitas pegawai dan pelatihan menembay yang diikuti 40 personel BNNP Sulteng. Bagian umum juga memastikan seluruh pegawai menjalankan tugasnya dengan berintegritas dan bertanggungjawab sesuai kaidah akuntabilitas program dan keuangan.

Untuk menguatkan perlawanan terhadap narkoba, BNNP Sulawesi Tengah terus membangun sinergi dengan seluruh pihak di Sulawesi Tengah. Sinergi itu berupa kerja sama antara BNNP Sulteng dengan Organisasi Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat dan Pihak Swasta. Berbagai perjanjian kerja sama dan program pencegahan/pemberdayaan masyarakat telah dilaksanakan. Sejauh ini, hasilnya terus positif dimana kedua belah pihak terus saling mendukung upaya pencegahan melalui sosialisasi dan tes urin.

” BNNP Sulawesi Tengah terus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta perang melawan narkoba. War on drugs,” tandasnya.***

Komentar