oleh

Dialog Interaktip di TVRI, Gubernur dan Istri Berbagi Kiat tentang Cara Menjaga Harmonisasi dalam Keluarga

Jelang Harganas ke 27 tahun 2020, BKKBN Sulteng gelar dialog inter aktip di TVRI Sulteng. (F-ist)

PALU, Sultengmembangun. com – Gubernur Sulteng Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Zalzulmida A. Djanggola, SH, CN dan Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, SPOG(k) serta Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng Dra. Maria Ernawati, MM bertemu dalam satu dialog interaktif yang dilakukan dari 3 lokasi berbeda . Dialog disiarkan secara live di TVRI Sulteng pada Jum’at sore (26/6/2020).

Disela kesibukannya yang padat di masa pandemi covid 19, Gubernur Longki dan Ibu Zalzulmida berkesempatan membagi kiat-kiat keluarga harmonis dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional ke-27.

Pada kesempatan itu, Hj. Zalzulmida selaku Ketua PKK Sulteng tak jarang membuat keterbatasan waktu berkumpul dengan keluarga tercinta. Walau begitu, sebagai isteri dari seorang gubernur, dia tetap bersyukur dan menikmati kebersamaan dengan keluarga disela keterbatasan waktu namun tetap memaksimalkan komunikasi sebagai kunci menjaga keharmonisan.

“Sesibuk apapun, komunikasi itu penting dengan bahasa-bahasa yang komunikatif,” tuturnya.

Sementara terkait masalah-masalah Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga di Sulteng, Gubernur Longki menyebutkan bahwa permasalahan yang dihadapi pemda masih banyak berkutat pada fungsi reproduksi.

BACA JUGA  Tahun 2021, BKKBN Sulteng Diharapkan Dapat Meraih WBBM

“Kematian ibu dan bayi (yang dilahirkan), akibat pernikahan dini dan kehamilan tidak diinginkan. Angka ini semua masih tinggi sehingga jadi perhatian kami,” ungkapnya.

Sementara Hasto pada kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada pemprov Sulteng atas dukungannya terhadap program BKKBN, dan memaparkan beberapa program yang dilakukan BKKBN di tengah situasi Covid-19.

BKKBN Pusat dan Provinsi terus berupaya memastikan keberlangsungan penggunaan alat dan obat kontrasepsi selama masa Covid-19, seperti Pelayanan KB bergerak, kunjungan ke PUS yang memerlukan kontrasepsi. Menurunkan angka putus pakai alat dan obat kontrasepsi sehingga mencegah KTD dengan cara mengoptimalkan peran PKB/PLKB dan penggerakan Mobil Unit Penerangan KB ke masyarakat untuk KIE Pencegahan Covid-19 dan Pelayanan KB sejuta akseptor pada Harganas 29 Juni, kata Hasto.

Selain itu, Hasto juga mengajak seluruh Keluarga Indonesia untuk menjalankan Aksi 8 Fungsi Keluarga (agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan) agar terhindar dari paparan penyakit dan virus.(*nila)

Komentar