oleh

BKKBN Sulteng Giatkan Program Selasa Menyapa di Radio

PALU, SM.Com – Sosialisasi terkait penerapan 7 dimensi Lansia Tangguh terus dilakukan oleh pihak BKKBN Sulteng melalui radio. Dan kali ini, sosialisasi yang dikemas dalam program ” Selasa Menyapa” (24/11/20) mengusung Tema Penerapan 7 Dimensi Lansia Tangguh dan Strategi Capaian Pro PN Tribina dan PEK 2021.

Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator KSPK, Ruwayah SE,MM hadir sebagai narasumber pembuka dengan memaparkan materi penerapan 7 dimensi lansia tangguh.

“Lansia Tangguh adalah Seseorang atau kelompok Lansia yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif sehingga mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman. Ada 7 indikator dimensi Lansia Tangguh yakni Spiritual, Intelektual, Fisik, Emosional, Sosial Kemasyarakatan, Profesional Vokasional, dan Lingkungan”, jelas Ruwayah di awal materi.

Dalam pemaparannya Ia juga menjelaskan bahwa Lansia itu terbagi menjadi Tiga Kelompok Umur yakni Lansia Muda (di rentang umur 60 – 69 tahun) Lansia Madya (70-79 tahun), dan Lansia Tua (80 tahun keatas).

Sementara, Analis Kebijakan Ahli Muda Sub Koordinator BKR, Latifah Awad Djibran SE, MM memaparkan tentang pengelolaan Pro PN BKR dan PIK-Remaja di tahun 2021.

BACA JUGA  Presiden Jokowi : Pers Indonesia Lokomotif Kemajuan Bangsa

“Bapak/Ibu PKB dan PLKB di tahun 2021 kita harus menata Administrasi Pelaporan, verifikasi data di Aplikasi SIGA, memperbaharui lampiran SK Kepengurusan jika ada perubahan kepengurusan pada kelompok BKR dan PIK-Remaja. Selain itu, juga jangan lupa untuk setiap bulan melaporkan formulir R/1 di aplikasi SIGA, serta melakukan pembinaan dan melaporkan secara rutin setiap bulan aktivitas kelompok BKR dan PIK-Remaja di Wilayah masing-masing”, tegasnya.

Senada dengan itu, Kasubbid BKB, Anak dan Ketahanan Keluarga Lansia, Sakkirang, S.Sos, MAP memaparkan tentang Strategi Capaian Pro PN BKB dan BKL 2021.

“Teman-teman penyuluh berkolaborasi dengan bidan, puskesmas, Camat, dan Kepala Desa untuk pencapaian Pro PN pengasuhan 1000 HPK, data baduta dan ibu hamil yang diisi By name By Adress ada pada bidan di Puskesmas,” jelas Sakkirang yang akrab disapa Eki.

Selain itu , Eki juga menambahkan bawah Target Pro PN 1000 HPK Tahun 2021 berjumlah 40.996 Keluarga pada lima kabupaten yakni Banggai, Parimo, Morowali, Sigi, dan Banggai Kepulauan. Untuk Target Pro PN BKL 2021 masih tetap 222 Kelompok.

BACA JUGA  Wagub Sulteng Persiapan Hadiri Lomba P2WKSS di Desa Saiyong, Bangkep

Sosialisasi terus berlanjut dengan materi penutup oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Sub Koordinator PEK, Rahmawati SH, MAP tentang Konsep Pro-PN Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Tahun 2021.

“Konsep Pro PN PEK tahun 2021 difokuskan kepada keluarga akseptor yang tergabung dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Kampung KB percontohan.” Jelasnya.

Berbeda di tahun 2020 Proyek Prioritas Nasional (Pro-PN) hanya pada program Tribina (BKB,BKR,dan BKL). Namun di tahun 2021 PEK juga masuk dalam Proyek Prioritas Nasional (Pro PN).

Melalui program Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Akseptor diharapkan dapat menjadi penggerak, motivator, dan influencer bagi keluarga akseptor lainnya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.(hms)

Komentar