oleh

4 Jenis Narkotika Populer di Indonesia dan Bahayanya Bagi Tubuh


Oleh Risky Candra S

Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri – Dokter Umum

Narkotika adalah Narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) adalah bahan/zat yang dapat memengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi (pikiran, perasaan dan perilaku) seseorang, serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Narkoba terbagi terhadap 4 kelompok yaitu kelompok Cannabis, Amphetamine Type Stimulants (ATS), Opiad dan Tranquilizer.

Cannabis = marijuana/ganja dan hasish (getah ganja)
ATS = amphetamin, ekstasi, katinon dan shabu (methamphetamin)
Opiad = heroin (putau), morfin, opium, pethidin, codein, subutek/subuxon dan methadone
Tranquilizer = luminal, nipam, pil koplo, mogadon, valium, camlet, dumolid, kokain dan ketamin
Menurut BNN, jenis narkotika yang paling sering dikonsumsi di Indonesia adalah marijuana, shabu, ekstasi dan heroin.

Jenis narkotika terpopuler di Indonesia
1. Ganja

Jenis-jenis Narkoba Di Indonesia dan Efeknya yang Mematikan
Nama lain: cimeng, marijuana, gele, pocong

Marijuana adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan bunga, batang, biji dan daun kering dari tanaman ganja, Cannabis sativa, tanaman yang mengandung zat pengubah akal sehat delta-9 tetrahydrocannabiol (THC) dan senyawa lain yang terkait.

Marijuana adalah narkotika yang paling umum digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hasil survey oleh BNN menemukan bahwa pengguna ganja di tingkat pekerja sebanyak 956.002 orang, pelajar sebanyak 565.598 orang, dan rumah tangga sebanyak 460.039 orang.

Orang-orang menggunakan ganja kering/marijuana dengan memasukannya ke dalam lintingan rokok atau ke dalam pipa (bong). Mereka juga terkadang mengosongkan tembakau pada rokok dan diisi dengan marijuana. Guna menghindari asap yang dihasilkan, banyak orang yang menggunakan alat penguap (vaporizer) yang juga sering disebut bong. Alat ini dapat menarik zat-zat aktif, termasuk THC dari ganja dan mengumpulkan uap di unit penyimpanan. Seseorang yang menggunakan narkotika jenis ini kemudian akan menghirup uapnya, bukan menghirup asapnya.

Efek ganja jangka pendek

Ketika seseorang merokok ganja, THC akan cepat melewati paru-paru menuju aliran darah. Darah akan membawa bahan kimia tersebut ke otak dan organ-organ lain di seluruh tubuh. Tubuh akan menyerap THC lebih lambat ketika terdapat aktivitas makan atau minum. Oleh karena itu, pada umumnya pengguna akan merasakan efeknya setelah 30 menit hingga 1 jam setelah pemakaian.

THC bekerja pada reseptor sel otak tertentu yang biasanya akan bereaksi terhadap zat alami yang mirip dengan THC di dalam otak. Zat-zat tersebut memiliki peran dalam perkembangan dan fungsi otak. Ganja akan memaksakan fungsi bagian otak yang mengandung jumlah tertinggi pada reseptor tersebut. Hal ini akan menyebabkan pengguna merasakan “high” dan mengalami beberapa efek lainnya, seperti:

Perubahan kesadaran terhadap waktu
Perubahan suasana hati
Gerakan tubuh terganggu
Kesulitan berpikir dan memecahkan masalah
Gangguan terhadap daya ingat

BACA JUGA  Rakor Percepatan Vaksinasi di Sigi Biromaru, Kasat intel Polres Sigi Tekankan Semua Unsur Bergerak

Komentar